Home / Uncategorized

Jumat, 12 September 2025 - 09:24 WIB

70% UMKM Indonesia Masih Bingung Digitalisasi, Sribu Tawarkan Solusi Lewat Freelancer Lokal

Admin

Digitalisasi menjadi kunci daya saing UMKM di Indonesia. Ironisnya, meski kontribusinya mencapai 61% terhadap PDB nasional (BPS), masih banyak UMKM masih menghadapi tantangan di ranah online. 

Menurut riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sekitar 70,2% UMKM yang telah memulai digitalisasi masih menghadapi kendala besar, terutama dalam memasarkan produk mereka secara efektif di ranah digital.

Temuan ini sejalan dengan laporan Kementerian Koperasi dan UKM bersama Bank Dunia (2024), yang menyebutkan bahwa sebagian besar UMKM masih kesulitan memanfaatkan teknologi digital secara optimal, baik dalam hal promosi, branding, maupun pengelolaan bisnis. 

Fenomena ini mengindikasikan bahwa bagi UMKM, tantangan utama bukan lagi sekadar “hadir di platform digital”, melainkan bagaimana membangun strategi yang tepat agar brand mereka benar-benar menonjol di tengah kompetisi.

Baca Juga :  Mempertajam Komitmen Dalam Menciptakan Pendidikan Berkualitas Untuk Semua Bali, Indonesia, Sutaningrat Puspa Dewi pemenang TOYIB 2024

“Kalau UMKM dipaksa rekrut tim digital marketing sendiri, cost-nya bisa puluhan juta per bulan. Dengan freelancer, mereka bisa mulai dari ratusan ribu, tapi tetap dapat hasil berkualitas.” ujar Ryan Gondokusumo, CEO Sribu.

Sebagai platform freelancer yang telah beroperasi lebih dari satu dekade, Sribu.com hadir menjembatani Sribu.com hadir menjembatani kesenjangan ini. Melalui jaringan freelancer terkurasi di berbagai bidang, Sribu memberikan alternatif bagi UMKM untuk mendapatkan tenaga profesional tanpa risiko biaya tetap yang memberatkan.

Menurut Ryan, pendekatan ini membuat UMKM lebih gesit dalam mengelola bisnis. Mereka bisa memilih tenaga ahli sesuai kebutuhan spesifik, membayar per proyek, sekaligus menekan risiko biaya tetap yang tinggi.

“UMKM bisa fokus pada pengembangan bisnis inti, sementara kebutuhan digital seperti desain, pemasaran digital, penulisan, hingga pengembangan website ditangani oleh para ahli.” tambahnya.

Baca Juga :  Implementasi ESG Lewat Mangrove: LindungiHutan Rilis eBook Panduan untuk Dunia Usaha di Tengah Krisis Iklim

Hingga kini, lebih dari 50.000 bisnis di Indonesia telah terbantu lewat Sribu di Indonesia untuk menavigasi dunia digital. Salah satunya adalah Nurlia Baby Spa, yang kini berkembang menjadi tiga lini bisnis berkat dukungan Sribu.

“Sribu membantu bisnis saya dari desain logo, website, hingga pemasaran digital. Setiap proyek yang berjalan dengan Sribu selalu selesai tepat waktu dengan hasil yang memuaskan.” ungkap Risna Nulia, Pemilik Nurlia Baby Spa.

Digitalisasi UMKM memang bukan proses instan. Namun, bersama talenta lokal terkurasi, digitalisasi bukan lagi hambatan, melainkan peluang pertumbuhan.

Sribu menegaskan komitmennya untuk mendukung agenda pemerintah dalam mengakselerasi digitalisasi jutaan UMKM Indonesia, agar mereka lebih kompetitif dan berkelanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Digital Leadership: Bukan Sekadar Pegang Gadget, Tapi Paham Teknologi

Uncategorized

LindungiHutan dan Taman Nasional Way Kambas Tingkatkan Konservasi dan Pemberdayaan Masyarakat

Uncategorized

KAI Gelar Online Training KRL Heritage ESS MCDW-30 di Balai Yasa Manggarai

Uncategorized

Dukungan Trump untuk Kripto AS: Akankah Era Dominasi Dimulai?

Uncategorized

KAI Resmikan Pengoperasian Lokomotif Baru CC 205 dari Amerika di Stasiun Tanjungkarang

Uncategorized

Integrasi WhatsApp API + CRM AI Barantum untuk Layanan Maksimal

Uncategorized

KAI Berhasil Pulihkan Dua Jalur Rel di Kabupaten Grobogan, Perjalanan KA Kembali Normal

Uncategorized

KAI Daop 2 Bandung Himbau Calon Pelamar Kerja Waspada Penipuan Rekrutmen Pegawai