Home / Uncategorized

Selasa, 3 Juni 2025 - 11:49 WIB

Puluhan Warga Gelar Aksi di KPK RI, Tuntut Usut Dugaan Permainan di Proyek Air Baku Kijing

Guproni

Apinusantara.com- Jakarta – Puluhan warga Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Jakarta, Senin (2/6/2025). Mereka menuntut kejelasan status dua bidang tanah milik almarhum Haymi, yang kini menjadi lokasi Proyek Penyediaan Air Baku Pelabuhan Kijing senilai Rp 19 miliar.

Aksi ini menjadi buntut panjang dari kekecewaan warga terhadap Pemkab Mempawah dan Kantor ATR/BPN Mempawah yang dinilai mengingkari janji penyelesaian status lahan tersebut. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 118 dan 119 atas nama Alm. Haymi hingga kini belum mendapatkan kepastian, padahal proyek pembangunan air baku telah berdiri di atas lahan itu.

Koordinator aksi, Mahadir, menegaskan bahwa warga menduga ada praktik mafia tanah dalam proyek tersebut. “Kami menduga ada permainan atau penyalahgunaan wewenang dalam pembangunan Proyek Air Baku Kijing. Kami meminta KPK turun tangan menyelidiki dugaan korupsi dan mafia tanah yang merugikan warga,” ujar Mahadir dalam orasinya.

Baca Juga :  Bukan Cuma Identitas! Inilah Beragam Fungsi Sertifikat Elektronik yang Perlu Anda Ketahui

Para demonstran juga membentangkan spanduk dan poster bertuliskan “Tuntaskan Sertifikat Alm Haymi” dan “Berantas Mafia Tanah sampai ke Akar!”. Mereka mendesak KPK segera memanggil pejabat ATR/BPN Mempawah yang diduga terlibat.

Suryadi, penerima kuasa pengurusan lahan, mengaku kecewa dengan janji-janji para pejabat setempat. “Kami sudah perjuangkan hak atas tanah ini bertahun-tahun. Sertifikat kami sah, tetapi hingga kini belum ada kejelasan,” kata Suryadi.

Ia menjelaskan, sertifikat tersebut telah melalui proses validasi resmi dan disetujui, termasuk langkah balik batas. “Kami sudah setor uang administrasi ke kas negara, tetapi tiba-tiba tanah itu malah diterbitkan SPT. SPT inilah yang kemudian dijadikan dasar pembayaran ganti rugi oleh Pemkab Mempawah,” lanjutnya.

Baca Juga :  Paskah PPGT 3 Klasis Makassar: Damai Sejahtera Kristus di Tengah Keluarga

Suryadi menilai penerbitan SPT di atas tanah bersertifikat inilah yang memicu kemacetan proyek senilai Rp 19 miliar itu. “Lokasi itu punya alas hak yang jelas, tetapi muncul SPT di atasnya. Ini yang kami nilai sebagai indikasi mafia tanah,” tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, KPK belum memberikan pernyataan resmi atas tuntutan warga tersebut. Namun para demonstran menyatakan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan mendapatkan keadilan hukum yang transparan.

Aksi unjuk rasa berjalan tertib dan damai, dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian. Massa membubarkan diri setelah menyerahkan petisi dan bukti-bukti pendukung ke bagian pengaduan masyarakat KPK.

Sumber: Koordinator Aksi, Mahadir

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Divre IV Tanjungkarang Catat Kenaikan Penumpang 5%

Uncategorized

Jery Thio, Adik Romo Hemajayo Thio, Peringati Ulang Tahun ke-56

Uncategorized

KAI Daop 4 Semarang dan Komunitas Railfans Hias Lokomotif KA Argo Sindoro Sambut Era Baru Layanan Kereta Eksekutif Stainless Steel New Generation

Uncategorized

Prediksi Bisnis Lebih Mudah dan Akurat? Ini Rahasianya dengan AIssisted Planning

Uncategorized

Blackmail mackencie29 sex Porn Videos

Uncategorized

Penyaluran FLPP Capai 179.917 Unit Rumah hingga Oktober 2024: Program Perumahan untuk Masyarakat dan Inovasi Produk dalam Sektor Properti

Uncategorized

“Kesel? Coba Ngobrol Sama MuslimAi.ai”

Uncategorized

1,4 Juta Pelanggan Bersubsidi: PSO Kereta Api 2025 Daop 1 Jakarta, Dorong Akses Transportasi Merata dan Berkelanjutan