Home / Uncategorized

Selasa, 9 September 2025 - 17:59 WIB

Bendungan Budong-Budong Dukung Swasembada Pangan, Progres Pembangunan Capai 63,11%

Admin

Jakarta, 9 September 2025 – Pembangunan Bendungan Budong-Budong di Sulawesi Barat yang telah mencapai 63,11% hingga akhir Agustus 2025 menjadi penopang utama program swasembada pangan nasional dan penggerak ekonomi regional. Bendungan strategis ini ditargetkan beroperasi penuh pada tahun 2027.

Menteri
Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan bahwa kehadiran bendungan ini
adalah wujud komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan air dan pangan.
“Bendungan Budong-Budong dirancang tidak hanya untuk mengendalikan banjir dan
penyediaan air baku, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian yang
tujuannya mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan
Presiden Prabowo Subianto,” ujar Menteri Dody.

Manfaat
utama bendungan ini adalah untuk mendukung pengembangan Daerah Irigasi
(DI) Budong-Budong seluas 3.047 hektar serta menyediakan air baku
sebesar 410 liter/detik. Hal ini akan mengakselerasi pembangunan di Kabupaten
Mamuju Tengah, baik untuk pertanian lahan basah maupun berbagai kegiatan
industri yang membutuhkan pasokan air andal.

Baca Juga :  Bitcoin atau Emas: Aset Mana yang Lebih Menjanjikan di Masa Depan?

Sebagai
Proyek Strategis Nasional (PSN), Bendungan Budong-Budong dengan volume tampung
efektif 47,25 juta m3 juga memiliki multifungsi sebagai pengendali
banjir dan sumber energi hijau. Bendungan ini mampu mereduksi debit banjir
hingga 330,87 m3/detik untuk kawasan rawan bencana seperti Kecamatan
Budong-Budong, Topoyo, dan Karossa, serta memiliki potensi Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 0,60 MW.

Hingga
saat ini, progres konstruksi pembangunan bendungan pertama di Sulawesi Barat
ini telah berjalan sesuai target. Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi V
Mamuju, Tampang, memberikan konteks teknis mengenai lokasi bendungan.
“Bendungan Budong-Budong terletak di anak Sungai Salulekbo (anak Sungai
Budong-Budong) sepanjang 20,60 km dengan luas Daerah Tangkapan Air (DTA)
sebesar 136,77 km²,” jelas Tampang.

Baca Juga :  Bitcoin Naik ke US$100.000, Apakah Terlambat Investasi BTC?

Konstruksi
pembangunan yang dimulai sejak 8 Desember 2020 ini membendung Sungai
Salulebbo, yang merupakan anak sungai dari Sungai Budong-Budong. Wilayah
Kabupaten Mamuju Tengah sendiri dilalui tujuh sungai besar yang mengalir dari
perbukitan di bagian Timur menuju ke perairan Laut Selat Makassar. Keberadaan
bendungan ini akan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air di wilayah
tersebut untuk kemakmuran masyarakat.

Program
kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam
menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Kapolda Sulsel Letakkan Batu Pertama Pembangunan Rusun Batalyon D Pelopor di Luwu*

Uncategorized

Ingin Bisnis Resmi? Begini Cara Daftar UMKM Online agar Terdaftar di Pemerintah

Uncategorized

Dukung Transformasi Krakatau Steel, Kemenko Perekonomian RI Sebut Industri Baja adalah Fondasi Pembangunan Nasional

Uncategorized

Satlantas Polres Gowa Bagikan Bendera Merah Putih ke Siswa SMP Negeri 1 Sungguminasa

Uncategorized

BINUS UNIVERSITY Integrasikan Bahasa, Bisnis, dan Budaya Jepang dalam Japanese Popular Culture Program

Uncategorized

Pencapaian Nilai Kontrak Baru PTPP sampai dengan Februari 2025

Uncategorized

Burn Real time Rosin THC-per night Queen Sativa dos 5g Throw away

Uncategorized

Fokus Terhadap Keberlanjutan dan Ketahanan Pangan, BINUS UNIVERSITY Kukuhkan Guru Besar Bidang Bioteknologi Tanaman