
Jeneponto, 23 Oktober 2025 — Sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, tengah menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan bahwa salah satu anggotanya, berinisial A, diduga sengaja mempengaruhi seseorang agar tidak berdamai dengan keluarganya sendiri dalam kasus klaim yang sedang berlangsung.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa A, yang dikenal aktif di salah satu LSM lokal, diduga ikut campur dalam urusan pribadi pihak yang berselisih, dengan cara memberikan dorongan agar proses perdamaian keluarga tidak tercapai. Tindakan tersebut menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat, terutama terkait motif di balik campur tangan tersebut.
Salah satu warga setempat yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa peran LSM seharusnya menjadi penengah dan pemberi solusi, bukan memperkeruh suasana.
> “Kalau benar LSM itu ikut mempengaruhi agar tidak ada perdamaian, ini sangat disayangkan. Seharusnya mereka membantu mencari jalan keluar yang damai,” ujarnya.
Sementara itu, pihak keluarga yang bersangkutan juga mengaku kecewa atas tindakan yang dianggap tidak etis tersebut. Mereka berharap agar semua pihak menghormati proses penyelesaian internal keluarga tanpa adanya intervensi dari pihak luar yang tidak berkepentingan langsung.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak LSM yang dimaksud. Namun, sejumlah tokoh masyarakat di Jeneponto menyerukan agar lembaga tersebut memberikan klarifikasi secara terbuka untuk menjaga kepercayaan publik terhadap peran dan fungsi sosial LSM di daerah tersebut.
> “Kita menghargai kerja LSM dalam mengawal isu-isu sosial. Tapi kalau ada indikasi penyalahgunaan peran untuk kepentingan tertentu, maka itu perlu diselidiki lebih lanjut,” ujar salah satu tokoh masyarakat Jeneponto.
Kasus ini diharapkan dapat segera menemukan titik terang agar tidak menimbulkan kesalahpahaman lebih luas di tengah masyarakat. Aparat setempat pun diminta ikut memantau agar tidak terjadi penyimpangan peran lembaga sosial yang semestinya mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian.
Media: Apinusantara.com
