Home / Uncategorized

Rabu, 4 Juni 2025 - 13:10 WIB

Donasi Mikro Kini Jadi Solusi Pemulihan Ekosistem di Program LindungiHutan

Admin

Semarang, 4 Juni 2025 — Upaya pelestarian lingkungan tak lagi hanya bergantung pada program berskala besar. Saat ini, donasi mikro mulai terbukti efektif sebagai solusi pemulihan ekosistem, sebagaimana diterapkan dalam program konservasi pohon oleh LindungiHutan.

Dengan kontribusi mulai dari Rp25.000, masyarakat kini bisa turut serta dalam menanam satu pohon yang akan dirawat secara berkelanjutan di berbagai lokasi terdampak kerusakan lingkungan. Program ini tidak hanya membuka akses partisipasi publik yang lebih luas, tetapi juga mempercepat laju rehabilitasi hutan dan pesisir di Indonesia.

Sejak berdiri pada 2016, LindungiHutan telah melibatkan lebih dari 63 ribu sahabat alam dan 605 perusahaan dalam aksi penghijauan. Total lebih dari 1 juta pohon telah ditanam di lebih dari 35 lokasi, mencakup ekosistem mangrove, hutan lindung, hingga daerah rawan longsor.

Baca Juga :  The Kid LAROI Akan Tampil di Bali untuk Konser Solo Pertamanya di Indonesia!

Menurut data USDA (2022), satu pohon dewasa dapat menyerap rata-rata sekitar 22 kg karbon dioksida per tahun. Jika satu juta pohon tumbuh hingga dewasa, maka potensi penyerapan emisi karbon dapat mencapai 21.000 ton per tahun. Ini menjadikan kontribusi kecil, seperti donasi Rp25.000 memiliki implikasi ekologis yang besar dalam jangka panjang.

Selain dampak ekologis, program ini turut memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat lokal, terutama petani dan pengelola kawasan konservasi yang terlibat dalam penanaman dan perawatan pohon. Skema ini tidak hanya membantu pemulihan lingkungan, tetapi juga membuka lapangan kerja berbasis konservasi.

Baca Juga :  Semarak HUT ke-80 RI, KAI Daop 1 Jakarta Gelar Upacara, Promo Merdeka, dan Layanan Spesial di KA

“Kami percaya bahwa setiap orang bisa jadi bagian dari solusi, sekecil apa pun kontribusinya. Donasi mikro membuka ruang kolaborasi ekologis yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Alma, Product Manager LindungiHutan.

Model partisipatif yang digagas LindungiHutan ini menjadi salah satu pendekatan baru dalam mengarusutamakan pelestarian lingkungan berbasis komunitas. Dengan sistem daring yang mudah diakses, siapa pun dapat berkontribusi dari mana saja, tanpa perlu terjun langsung ke lapangan.

Ke depan, LindungiHutan berencana memperluas cakupan lokasi tanam dan mengintegrasikan aspek edukasi lingkungan agar publik semakin sadar pentingnya menjaga bumi melalui langkah konkret dan terukur.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Dukung Strategi Keuangan Berkelanjutan Perusahaan, LindungiHutan Punya Program Mangrove Capital

Uncategorized

Stasiun Semarang Tawang dan Semarang Poncol Menjadi Simpul Transportasi Strategis dan Ikon Sejarah Perkeretaapian di Jawa Tengah

Uncategorized

Rohmah Siti Nurjanah: Menemukan Makna Kemitraan dan Tantangan Nyata Sebagai Strategic Partnership di Program MSIB Maxy Academy

Uncategorized

Meningkatkan Customer Engagement dengan Barantum CRM

Uncategorized

School of Information Systems BINUS UNIVERSITY Buktikan Lulusan Juga Bisa Pimpin Industri Food & Beverage

Uncategorized

Steel Run 2025 Digelar di Kawasan Industri Cilegon untuk Peringati HUT Krakatau Steel Ke-55

Uncategorized

YADEA Motor Listrik Makassar Gelar Atraksi Barongsai Unik dengan Sepeda Motor Listrik

Uncategorized

Pinjaman, Solusi untuk Kebutuhan Mendadak dan Peluang Jangka Panjang