Home / Uncategorized

Selasa, 24 Juni 2025 - 17:15 WIB

Edi Mulyono dari Pulau Pari Suarakan Keadilan Iklim di Eropa: “Kami Bukan Penyumbang Emisi, Tapi Kami yang Tenggelam”

Admin

Jakarta, 24 Juni 2025 — Edi Mulyono, seorang nelayan dari Pulau Pari, Kepulauan Seribu, membawa suara masyarakat pesisir Indonesia ke panggung global dalam kampanye menuntut keadilan iklim di berbagai forum internasional di Eropa. Melalui partisipasinya dalam acara Re:Publica 2023 di Berlin dan sejumlah kegiatan di Bonn dan Swiss, Edi menyuarakan fakta tak terbantahkan: masyarakat yang paling terdampak perubahan iklim bukanlah yang paling banyak berkontribusi terhadap krisis tersebut.

Pulau Pari, seperti banyak wilayah pesisir di Indonesia, menghadapi dampak langsung dari kenaikan permukaan laut. Banjir rob yang semakin intens dan intrusi air laut ke sumber air bersih mengancam kelangsungan hidup masyarakat. “Dulu tidak pernah banjir rob. Sekarang, hampir setiap tahun rumah-rumah kami kebanjiran,” kata Edi. Ia menegaskan, perubahan iklim bukan lagi sekadar wacana, tapi kenyataan yang merusak tanah, mata pencaharian, dan identitas budaya masyarakat pulau.

Baca Juga :  Emas sebagai Pilihan Investasi di Tengah Ketidakpastian Global

Sebagai nelayan, Edi merasakan langsung betapa sulitnya membaca cuaca dan melaut. “Bahkan nelayan sepuh bilang, cuaca sekarang sudah tak bisa ditebak. Ikan makin sulit dicari,” ungkapnya. Faktor-faktor seperti emisi global, pencemaran dari daratan, serta perubahan suhu laut telah mempersulit kehidupan nelayan kecil yang bergantung penuh pada keberlanjutan ekosistem laut.

Didampingi organisasi masyarakat sipil seperti WALHI dan ECCHR (European Center for Constitutional and Human Rights), Edi menyampaikan tuntutan agar dunia internasional tidak menutup mata terhadap ketimpangan ini. Ia menyerukan agar para pencemar utama (big polluters) bertanggung jawab atas dampak krisis iklim yang ditanggung oleh masyarakat kecil seperti di Pulau Pari.

“Kami tidak punya pabrik. Kami tidak menyumbang emisi dalam jumlah besar. Tapi kami yang rumahnya tenggelam lebih dulu,” ujar Edi di hadapan para jurnalis dan pembuat kebijakan internasional.

Langkah Edi bukan hanya simbol perlawanan, tapi juga contoh pengorganisasian masyarakat pesisir dalam menghadapi tantangan ekologis. Setiap pekan, ia bersama warga menanam mangrove secara swadaya sebagai langkah adaptasi. Namun, menurutnya, adaptasi saja tidak cukup. “Kami butuh keadilan. Kami butuh komitmen global yang berpihak pada masyarakat rentan.”

Baca Juga :  KAI Divre III Palembang Ingatkan Kembali Cara Pembatalan Tiket Kereta Api

Apa yang dialami Pulau Pari bukanlah kasus tunggal. Desa Bedono di Demak dan Tambakrejo di Semarang mengalami nasib serupa. Krisis ini bersifat sistemik dan menuntut solusi lintas batas, baik melalui kebijakan yang adil, dukungan pendanaan untuk adaptasi, maupun pengakuan atas hak masyarakat terdampak.

LindungiHutan, sebagai platform penghijauan berbasis kolaborasi, melihat perjuangan seperti yang dilakukan Edi sebagai bagian dari ekosistem gerakan akar rumput yang penting untuk diperkuat. Dalam konteks ini, penghijauan bukan hanya soal menanam pohon, tetapi memperjuangkan hak untuk hidup layak di tengah perubahan iklim.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Share :

Baca Juga

Uncategorized

INKOP TKBM Kembali Bekerja Sama dengan Port Academy untuk Penyelenggaraan Diklat KRK TKBM di Jakarta

Uncategorized

Bitcoin Whale Holdings Melonjak 813% di 2024, Apa Artinya Bagi Pasar Kripto?

Uncategorized

Dapat Bitcoin Gratis Tanpa Modal, Apakah Mungkin? Ini Rahasianya!

Uncategorized

Energy Academy Perkenalkan Training POM Membangun SDM Unggul di Tingkat Pengawasan Madya

Uncategorized

PTPP Terlibat dalam Pembangunan Institut Neurosains Nasional: Gedung RSPON Prof. Dr. Mahar Mardjono Rampung 100%

Uncategorized

Presiden Direktur Sampoerna di Harvard Business School: Kolaborasi Global untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Uncategorized

Presiden Prabowo Resmikan Proyek Strategis, Pertamina NRE Ambil Peran Utama di Industri Hijau

Uncategorized

Perusahaan Paling Inovatif dalam Digitalisasi di Indonesia: BINUS Raih Penghargaan dari IDC Awards 2024