Pangkep Sulawesi Selatan – 3 Juli 2025. Sebuah pernyataan berani dan tidak biasa datang dari seorang jurnalis asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Muhammad Taslim, SH, secara terbuka dan langsung menyampaikan kesediaannya kepada Presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto, untuk ditugaskan dalam sebuah misi jurnalistik di tengah konflik yang memanas di Jalur Gaza.
Melalui pesan yang disebarkan ke publik, Taslim, yang mengidentifikasikan dirinya sebagai jurnalis dari Kab. Pangkep, Sulawesi Selatan, menyatakan komitmennya yang kuat untuk terjun langsung ke wilayah konflik tersebut.
“Melalui media ini, saya atas nama Jurnalis Kab. Pangkep asal Sulawesi Selatan, kepada Yth. Bapak Presiden Prabowo Subianto,” buka Taslim dalam pesannya. “Kami Jurnalis asal Kab. Pangkep Sulawesi Selatan atas nama Muhammad Taslim, SH siap menembus dareah konflik di Gaza, siap ditugaskan dalam Misi Jurnalistik.”
Pernyataan Taslim ini menunjukkan tingkat dedikasi dan keberanian yang luar biasa dari seorang jurnalis yang berhubungan dengan keselamatannya demi meliput kebenaran dan menyuarakan kondisi kemanusiaan di salah satu zona konflik paling berbahaya di dunia. Konflik di Gaza telah menyebabkan puluhan ribu korban jiwa, kehancuran infrastruktur, dan krisis kemanusiaan yang mendalam, menjadikan wilayah yang sangat menantang dan berisiko tinggi bagi siapa pun, termasuk jurnalis.
Seperti diketahui, tugas jurnalis di wilayah konflik tidak hanya memerlukan keterampilan pelaporan yang tinggi, tetapi juga keberanian fisik dan mental untuk menghadapi situasi yang tidak dapat diprediksi. Kesediaan Taslim untuk “menembus konflik darah” menggarisbawahi tekadnya untuk memberikan laporan langsung dari garis depan, membawa informasi yang akurat kepada publik, dan mungkin juga mendokumentasikan penderitaan yang dialami oleh masyarakat di sana.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait tawaran berani dari Muhammad Taslim ini. Namun, pernyataan ini telah menarik perhatian dan sorotan, menunjukkan semangat solidaritas serta komitmen profesional yang mendalam dari insan pers Indonesia terhadap isu-isu kemanusiaan global.