Home / daerah

Selasa, 6 Mei 2025 - 18:18 WIB

KPK Bongkar Dugaan Korupsi PUPR Mempawah, Jejak Mantan Bupati Kian Terang

Guproni

Apinusantara.com – Pontianak Kalbar -Dikutif dari sumber yang terpercaya ,oleh awak media bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi proyek infrastruktur di Dinas PUPR Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. 6 Mei 2025.

Setelah melakukan penggeledahan di 16 lokasi pada 25 April lalu, KPK memeriksa sembilan saksi penting pada hari Senin (5/5/2025) di Mapolda Kalbar.

Pemeriksaan ini menyoroti dugaan rekayasa tender proyek jalan senilai puluhan miliar rupiah. Indikasi keterlibatan mantan oknum Bupati Mempawah kian menguat, diduga sebagai aktor sentral dalam pengaturan proyek strategis melalui jaringan loyalis di birokrasi dan kalangan pengusaha.

Menurut sumber yang bisa dipercaya Sembilan saksi yang diperiksa diantaranya :

LN Direktur Utama PT ABP, JM alias AN Direktur PT GBAL, MW, SN Sales PT DA (Distributor Semen Gresik) EH, Diperiksa di Lapas Kelas IIA Pontianak,IS Kabid Bina Marga Dinas PUPR Mempawah, AN Mantan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Mempawah,EA ASN Kabupaten Mempawah,FE Staf SDA Kabupaten Mempawah

Baca Juga :  KORBAN DUA ANAK KECIL YANG HANYUT DI SUNGAI CISIMET SATU SUDAH DI TEMUKAN DENGAN KEADAAN SUDAH MENINGGAL DUNIA

Tiga dari sembilan saksi tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun identitasnya masih dirahasiakan demi kepentingan penyidikan.

Adapun tokoh kunci: IS, saat itu menjabat sebagai Ketua Pokja dan Kabid Bina Marga, diduga menyusun spesifikasi lelang proyek Peningkatan Jalan Sekabuk–Sei Sederam senilai Rp.51,5 miliar agar hanya PT Aditama Borneo Prima yang lolos. Anehnya, harga penawaran pemenang justru melebihi HPS.

KPK mendalami peran Idy sebagai pelaksana teknis dari instruksi elite politik lokal, termasuk dugaan keterlibatan langsung mantan Bupati yang juga dikenal sebagai eks Ketua Asosiasi Pengusaha Konstruksi daerah.

Pola korupsi terstruktur

Berbagai sumber menyebut praktik monopoli proyek di Mempawah telah berlangsung lama, dengan pola tender semu, kontraktor diarahkan, dan keuntungan dibagi dalam lingkar kekuasaan. “Sudah rahasia umum, tapi tidak ada yang berani buka suara,” ujar seorang kontraktor lokal.

Baca Juga :  Dump Truk Tabrak Mobil Box di Kubu Raya, Dua Orang Alami Luka Serius

KPK menegaskan tidak akan terpengaruh tekanan politik. “Siapa pun yang terlibat—pejabat aktif, pensiunan, atau tokoh politik—akan kami tindak jika alat bukti cukup,” tegas Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo.

Pernyataan ini merespons kekhawatiran publik soal manuver politik pihak-pihak yang diduga terlibat, termasuk mantan bupati yang kabarnya tengah membangun jaringan politik baru menjelang Pilkada 2024.

KPK sebelumnya menyita sejumlah dokumen dan alat bukti elektronik dari 16 lokasi di Mempawah, Pontianak, dan Sanggau. Publik berharap penegakan hukum dilakukan tanpa pandang bulu.

Seorang warga Mempawah berkata, “Kalau KPK serius, ini bisa jadi titik balik. Sudah terlalu lama kekuasaan jadi tameng korupsi.”

Presiden Prabowo Subianto dalam pidato awal tahun menegaskan: “Kita akan basmi korupsi dari akar-akarnya, tanpa pandang bulu.”

(Red)

Share :

Baca Juga

daerah

Eksekusi Jaminan Fidusia Harus Lewat Pengadilan, Tatang Suryadi Ingatkan Pentingnya Edukasi Hukum

daerah

AP dan AG Disebut Dalang PETI Sanggau, Dugaan Oknum APH Jadi Pelindung Mereka

daerah

Sanggau Diduga Darurat Korupsi, Masyarakat Desak KPK Lakukan Penyelidikan

daerah

Polisi Sigap Olah TKP Pria Gantung Diri di Kos Jalan Sejarah

daerah

Skandal Tambang Emas Ilegal di Kapuas Hulu: Dugaan Keterlibatan Oknum Polisi, Publik Desak Evaluasi Nasional

daerah

Tim Satgas Jibom Satbrimob Polda Kalbar Lakukan Sterilisasi Lokasi Rapat Pleno

daerah

Hebat Mafia Galian C Biasa Dipanggil Harun, Bajol, Ipul, Muklis, Liden, Pareh Diduga Kebal Hukum Kapolres Deliserdang Tutup Mata

daerah

Dua Tokoh Pemuda Asli Sintang Siap Memeriahkan Pilkada Sintang