Home / Pemerintahan

Jumat, 9 Mei 2025 - 21:58 WIB

Krisis Infrastruktur: Jembatan Mahakam Dihantam 20 Kali, Pemerintah Masih Bungkam

Guproni

Apinusantara.com- Jakarta, -Insiden kapal tongkang bermuatan batu bara yang kembali menghantam tiang Jembatan Mahakam pada 28 April lalu bukan sekadar kecelakaan maritim. Ini adalah alarm keras akan lemahnya sistem perlindungan infrastruktur vital di tengah denyut logistik nasional yang kian padat.

Penutupan sementara jembatan pada 30 April hingga 1 Mei, meski dinilai sebagai langkah preventif, justru menyorot absennya solusi jangka panjang. “Kita bicara tentang jalur yang menjadi nadi ekonomi, bukan sekadar tiang jembatan yang rusak,” ujar DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, pengamat maritim dari IKAL Strategic Center (ISC), saat diwawancarai di Jakarta (8/5/2025).

Menurutnya, insiden ini menguak kelemahan mendasar dalam pengelolaan lintas sektor. “Jembatan dikelola Kementerian PUPR, sungai diatur Kementerian Perhubungan melalui KSOP. Ketika terjadi insiden, tidak ada komando terpadu. Semua sibuk menyalahkan, tidak ada yang menyelesaikan,” tegas Capt. Hakeng.

Ia menyebut dampak ekonomi dari insiden semacam ini tak bisa diremehkan: distribusi batu bara terganggu, antrean kapal memanjang, biaya logistik melonjak, dan potensi kerugian negara meroket. “Industri batu bara adalah tulang punggung penerimaan negara bukan pajak. Ketika distribusinya terganggu, konsekuensinya sistemik,” lanjutnya.

Baca Juga :  Disinyalir Korupsi, Oknum Ketua PPS Desa Sukamulya Gondol Puluhan Juta Rupiah

Solusi ‘Murah’ yang Terabaikan

Salah satu solusi konkret yang ia tawarkan adalah pemasangan fender—pelindung elastis berbahan karet yang mampu menyerap benturan kapal—pada tiang-tiang jembatan. “Negara-negara dengan trafik pelayaran padat sudah lama mengadopsinya. Kita? Lebih dari 20 kali tabrakan, belum juga belajar,” sindirnya.

Menurut Capt. Hakeng, jika pemasangan fender dibiayai bersama antara pemerintah dan pelaku pelayaran melalui skema retribusi atau premi proteksi, anggaran negara tidak akan terbebani secara signifikan. “Investasi ini kecil dibandingkan kerugian yang terus berulang.”

Lebih dari Sekadar Peralatan

Namun ia menegaskan, teknologi bukan satu-satunya kunci. “Ini soal kelembagaan. Perlu pembenahan menyeluruh dari hulu ke hilir: koordinasi antarinstansi, regulasi lintas sektor, hingga ruang desentralisasi teknis bagi daerah agar bisa bergerak cepat saat terjadi insiden.”

Baca Juga :  Kapolres Kubu Raya Bersama Bupati Tinjau TPS SBR 7 Ampera Raya

Ia juga mendorong penggunaan sistem navigasi modern, seperti lampu, radar, dan early warning system. “Bukan hal yang rumit. Teknologinya ada, biayanya terjangkau. Yang kurang adalah kemauan politik untuk menyatukan keselamatan dan ekonomi dalam satu bingkai kebijakan.”

Momentum untuk Bertindak

Insiden terbaru ini, menurutnya, harus dibaca sebagai panggilan reformasi menyeluruh dalam pengelolaan infrastruktur vital. “Ini bukan soal satu tiang jembatan yang retak. Ini tentang cara negara menjaga denyut logistiknya tetap hidup.”

“Keselamatan dan keberlanjutan bukan pilihan yang harus dipertentangkan. Keduanya bisa dan harus berjalan seiring, jika negara sungguh-sungguh berpikir strategis,” tutup Capt. Hakeng.

Narasumber: DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, S.SiT., M.Mar. Pengamat Maritim – IKAL Strategic Center Kabid Penataan & Distribusi Kader – PP Pemuda Katolik
📞 085810280811

Share :

Baca Juga

daerah

Ajak Jaga Kamtibmas Polsek Sokan Sambangi Warga

Pemerintahan

Marsda Eko Dono Indarto Pimpin Monitoring Pemberantasan Premanisme di Jawa Timur

Nasional

VIRALA: Gara-Gara Pasein Melinda di Tolak RSUD Drajat Serang Jadi Sorotan Forwatu Banten

Pemerintahan

Kemenko Polkam Tekankan Pentingnya Sinergi Komunikasi Publik Hadapi Disinformasi

daerah

Kapolsek Jelaskan Kronologisnya Kasus Lakalntas Yang Menelan Korban Jiwa

Hukum Dan Kriminal

PT. CMI Site Air Upas Garap Lahan Tanpa Izin Diduga Rugikan Uang Pajak Negara

daerah

Puluhan Organ Relawan Paslon 02 Prabowo Gibran Sepakat Bahwa Kerja Belum Tuntas

daerah

Berani Sekali THM Buka Di Bulan Ramadhan dan Berlegal
Verified by MonsterInsights