Makassar, 28 Juni 2025 – Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) sukses menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV tahun 2025 di Hotel Aston Makassar, 27-29 Juni. Mengusung tema “Sinergi Permabudhi Peduli Bumi,” Mukernas ini menjadi saksi peluncuran gerakan Eco Dhamma, sebuah inisiatif yang memadukan ajaran Dharma dengan pelestarian lingkungan.
Acara bergengsi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting nasional dan daerah, termasuk Wakil Menteri Agama RI Dr. KH. Romo R. Muhammad Syafi’i, SH., M.Hum., Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, Menteri Lingkungan Hidup RI Diaz Hendropriyono, Ketua Umum PP Permabudhi Prof. Dr. Philip K. Widjaja, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, serta jajaran Kementerian Agama Sulawesi Selatan, kepala Kemenag kabupaten/kota se-Sulsel, dan pimpinan majelis lintas agama.
Kehadiran Wakil Menteri Agama RI menandakan dukungan pemerintah terhadap peran umat Buddha dalam pembangunan bangsa. Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, menekankan bahwa kehadirannya bukan hanya sebagai undangan, tetapi juga sebagai bentuk pendampingan resmi terhadap kegiatan strategis umat Buddha ini. Ia berharap Mukernas ini menghasilkan kontribusi nyata bagi umat Buddha Indonesia dan mendorong peran aktif mereka dalam moderasi beragama dan toleransi antarumat untuk menjaga stabilitas keamanan daerah, khususnya di Sulawesi Selatan.
Hal senada disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha Kemenag Sulsel, H. Aminuddin, yang menyebut Permabudhi sebagai mitra strategis Kementerian Agama dalam memperkuat kerukunan beragama. Ia berharap Mukernas ini dapat mengakselerasi moderasi dan kerukunan umat beragama di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.
Ketua Permabudhi Sulawesi Selatan, Ir. Yonggris Lao, mengungkapkan rasa syukur atas penerimaan baik masyarakat terhadap Permabudhi, yang aktif dalam kegiatan antar lintas agama dan pemerintah. Ia menegaskan peran Permabudhi sebagai organisasi yang menaungi majelis dan sangha besar di Indonesia, aktif mendukung pemerintahan dan masyarakat, serta menjadi representasi umat Buddha.
Salah satu poin penting Mukernas adalah peluncuran program Eco Dhamma. Pembimas Buddha Sulsel, Sumarjo, menjelaskan bahwa Eco Dhamma merupakan wujud solidaritas dan keselarasan antara umat Buddha dan alam, untuk menjaga dan merawat bumi. Ia juga menekankan pentingnya peran Permabudhi sebagai pemersatu majelis dan sangha di Sulawesi Selatan, menciptakan keharmonisan antar majelis demi menjaga keselarasan dan keamanan di Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan.
Mukernas Permabudhi 2025 tidak hanya menjadi forum pengambilan keputusan organisasi, tetapi juga ruang konsolidasi umat Buddha Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman. Melalui peluncuran Eco Dhamma, Permabudhi menegaskan komitmennya terhadap spiritualitas Buddha yang diwujudkan dalam aksi nyata menjaga bumi, membangun kerukunan, dan merawat kebinekaan.
Jumriati