
Makassar, 22 September 2025 – Sebuah seminar inklusif bertajuk “Keseimbangan Emosi & Kesehatan Lambung” sukses diselenggarakan pada Minggu, 21 September 2025, di Peace Center Lt.3 Masjid An-Nushat, Makassar. Acara ini merupakan hasil kolaborasi apik antara Jemaah Muslim Ahmadiyah Indonesia, Jaringan Lintas Iman HARMONI, dan Permabudhi Sulawesi Selatan, yang bertujuan menciptakan ruang dialog sehat lintas iman dan menekankan pentingnya kesehatan holistik.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber utama yang membahas keterkaitan antara kesehatan jasmani dan batin. Dr. Muhammad Ranu Shar, Sp.PD, Subsp. GEH., dalam paparannya menjelaskan bahwa kesehatan pencernaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan mental. “Mikrobioma usus bukan hanya menjaga daya tahan tubuh, tetapi juga ikut memengaruhi kondisi otak dan emosi kita. Karena itu, menjaga pencernaan sama pentingnya dengan menjaga pikiran,” ujarnya. Ia juga membagikan lima langkah praktis untuk menjaga keseimbangan otak-usus: diet sehat, pengelolaan stres, tidur cukup, olahraga teratur, dan hidrasi tubuh yang memadai.
Sementara itu, Ketua Permabudhi Sulsel sekaligus anggota FKUB Provinsi Sulsel, Dr. Ir. Yonggris Lao, M.M., menyoroti pentingnya pengelolaan emosi dalam kehidupan sehari-hari. “Keterbukaan adalah awal dari keberhasilan. Tubuh jasmani kita terdiri dari nama dan rupa, keduanya harus diseimbangkan. Melalui latihan batin seperti meditasi samatha dan vipassana, kita bisa lebih tenang dalam menghadapi persoalan hidup,” jelasnya, menekankan peran spiritualitas dalam mencapai kedamaian batin.
Ketua Panitia menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya seminar ini dan berterima kasih kepada seluruh peserta dari berbagai kalangan lintas iman yang hadir. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di masa mendatang sebagai upaya nyata menumbuhkan sikap saling toleransi, memperkuat persaudaraan, dan menghidupkan moderasi beragama di tengah masyarakat.
Seminar ini juga mendapat dukungan penuh dari Pembimas Buddha Sulawesi Selatan, yang menegaskan pentingnya kerja sama lintas komunitas dalam menjaga kesehatan masyarakat. Acara ini dinilai sangat sejalan dengan program prioritas Kementerian Agama yang berfokus pada penguatan moderasi beragama, kerukunan, dan peningkatan kualitas pelayanan umat.
Melalui kolaborasi lintas iman ini, diharapkan masyarakat semakin menyadari bahwa menjaga kesehatan tubuh dan mengelola emosi adalah satu kesatuan yang saling mendukung demi terciptanya kehidupan yang harmonis, seimbang, dan damai.
KABIRO Kota Makassar JUMRIATI


