Home / daerah

Jumat, 5 September 2025 - 22:21 WIB

Tragedi “Gudang Garam”: Dua Nyawa Melayang di Tambang Emas Ilegal Perbatasan Singkawang Bengkayang

Guproni

apinusantara.com – Bengkayang Kalimanatan Barat 5 September 2025, Suara gaduh terdengar di sekitar kawasan perbukitan yang dikenal warga sebagai Gudang Garam. Kamis sore, 4 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB, kabar duka menyebar cepat: dua pekerja tambang emas tanpa izin (PETI) tertimbun tanah longsor. Malamnya, pukul 22.12 WIB, tubuh mereka ditemukan sudah tak bernyawa.

Korban masing-masing berinisial Ys, warga Kayan Hulu, Sintang, dan Yn, warga Sekadau. Keduanya hanyalah pekerja di lokasi yang sudah lama disebut-sebut sebagai sarang PETI. “Tertimpa kayu, lalu tertimbun tanah. Kami gali ramai-ramai sampai malam baru ketemu,” tutur Mika, salah satu saksi mata, dengan suara bergetar.

Lokasi kejadian unik sekaligus rumit. Warga menyebutnya berada di “perbatasan abu-abu” antara Kelurahan Sagatani, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang, dengan Desa Rukma Jaya, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang. Kepala Desa Rukma Jaya pun mengakui batas wilayah itu tak jelas. “Di peta administratif beda, di lapangan susah ditentukan. Akhirnya, tambang liar bebas beroperasi,” katanya.

Baca Juga :  Segera Tindak Tegas PT.Cus yang Melanggar Masyarakat Adat Dan Pemerintah

Situasi ini dimanfaatkan oleh pemain PETI. Informasi yang dihimpun, pemilik lahan di lokasi berinisial NK, warga Sagatani, Singkawang. Sedangkan pemilik mesin dompeng yang digunakan para pekerja disebut-sebut berinisial DN, asal Sintang. Warga menyebut, usai longsor, keduanya menghilang dari lokasi.

Tragedi “Gudang Garam” bukan yang pertama. Hampir setiap tahun, korban jiwa jatuh di tambang emas ilegal Kalimantan Barat. Namun, siklusnya berulang: aparat datang sebentar, operasi berhenti sementara, lalu aktivitas kembali berjalan.

“Penertiban itu ada, tapi setengah hati. Begitu aparat pulang, mesin dinyalakan lagi,” ungkap seorang warga Rukma Jaya.

Dugaan keterlibatan oknum yang membekingi operasi PETI sudah lama berhembus. Lokasi yang seolah “tak bertuan” di perbatasan dua daerah membuat pengawasan semakin lemah. Alhasil, jaringan PETI leluasa beroperasi, dari pemilik lahan, pemilik mesin, pengepul emas, hingga penyalur bahan bakar subsidi yang jadi nadi operasi tambang.

Baca Juga :  Upacara Penutupan Latihan Kemampuan Satbrimob Bintara Remaja Lulusan Diktuk Polri Gel. II T.A. 2023

Kematian Ys dan Yn kembali menegaskan, aktivitas PETI bukan sekadar pelanggaran hukum lingkungan, tetapi juga tragedi kemanusiaan. Para pekerja hanya buruh upahan, tanpa perlindungan, tanpa jaminan keselamatan. Jika tertimbun, hilang, atau hanyut, tak ada yang bertanggung jawab.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum mengeluarkan keterangan resmi. Namun desakan warga kian keras: lokasi tambang harus ditutup, para pemilik lahan dan mesin diusut, serta jaringan beking PETI dibongkar.

“Kalau terus dibiarkan, korban jiwa akan jatuh lagi. Hari ini dua orang, besok bisa lebih banyak,” kata seorang tokoh masyarakat di Singkawang Selatan.

Hingga berita ini diturunkan Redaksi Media masih mencoba mengumpulkan data serta informasi dari pihak pihak terkait namun belum tersambung, Redaksi Media juga melayani hak jawab hak koreksi dan hak klrifikasi dari pihak pihak terkait sesuai UU pers nomor 40 tahun 1999.

Sumber : Saksi Mata Warga di Lokasi

Share :

Baca Juga

daerah

Bantah Isu Hoaks, Ketua Nelayan Ketapang Tegaskan Minyak untuk Operasional Melaut, Bukan Ilegal

daerah

BREAKING NEWS: Warga Geger Penemuan Mayat Pria Berpeci Putih di Parit Jalan Perusahaan Kubu Raya

daerah

PEMUDA PANCASILA PAC KEC MAJA GELAR SANTUNAN YATIM PIATU,BUKA PUASA BERSAMA DAN BERBAGI TAKJIL KEPADA MASYARAKAT

daerah

Sampaikan Kultum di Masjid Mujahidin, Kapolda Kalbar Minta Masyarakat Jaga Kondusifitas Saat Bulan Suci Ramadhan

daerah

Polresta Pontianak Gelar Rapat Lintas Sektor untuk Persiapan Operasi Ketupat Kapuas 2024

daerah

Apel Kesiapsiagaan Dalam Rangka Cek Kesiapan Almatsus dan Personel Satbrimob Polda Kalbar

daerah

Polres Melawi Mengamankan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu 2024 untuk Menciptakan Rasa Aman

daerah

Acara Syukuran Kelulusan Siswa Dan Siswi SD Negri 02 Sangiangtanjung Lebak