Home / Uncategorized

Kamis, 27 Februari 2025 - 14:33 WIB

Webinar Green Skilling #14 Bahas Peran Sertifikasi dalam Bisnis Berkelanjutan

Admin

LindungiHutan kembali menggelar webinar Green Skilling edisi ke-14 dengan tajuk “Peran Sertifikasi dalam Mendukung Praktik Bisnis Berkelanjutan” (13/2/2025). Menghadirkan Karlina Bone, Head of Systems Certification Division TUV NORD, sebagai pembicara utama.

“Penerapan sertifikasi keberlanjutan dapat didorong oleh pasar maupun regulator. Mungkin, diwajibkan oleh rantai pasok perusahaan, investor, atau sebuah negara yang mengadopsi sebuah standar kemudian menjadikan standar wajib,” ujar Karlina.

Dampak regulasi keberlanjutan semakin terlihat, salah satunya dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap produk-produk ramah lingkungan. Penelitian juga menunjukkan bahwa semakin banyak konsumen yang mencari produk-produk keberlanjutan.

Image

Lebih lanjut, ia menjelaskan 6 manfaat utama sertifikasi keberlanjutan bagi industri, yakni adanya peningkatan efisiensi sumber daya, peningkatan reputasi merek, kepatuhan terhadap regulasi, penghematan biaya operasional, pengurangan dampak lingkungan, dan menciptakan peluang inovasi bagi perusahaan.

Baca Juga :  KAI Daop 8 Surabaya Hadirkan Diskon Spesial 20% di Surabaya Great Expo 2025

Namun, dalam penerapannya, sertifikasi keberlanjutan tidak bisa dilepaskan dari kebijakan yang lebih luas terkait lingkungan dan emisi karbon. Indonesia merupakan salah satu negara yang telah mengadopsi Perjanjian Paris dengan target pengurangan pemanasan global hingga 1,5°C. Negara kita memiliki 11.634 industri besar yang beroperasi di sektor transportasi, pertambangan, perumahan, manufaktur, dan lainnya, industri menjadi salah satu penyumbang utama emisi gas rumah kaca.

Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah PP Nomor 33 Tahun 2023, yang mewajibkan perusahaan di sektor energi, industri, transportasi, dan bangunan gedung dengan konsumsi energi melebihi batas tertentu untuk menerapkan manajemen energi. Kewajiban ini mencakup audit energi hingga pelaporan penggunaan energi, yang ditetapkan berdasarkan total konsumsi Ton Oil Equivalent (TOE) per tahun. Dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi dampak lingkungan akibat emisi industri.

Baca Juga :  Di Tengah Lonjakan Solusi AI, Conversa 5.0 Kembali Jadi Ruang Kolaborasi Praktisi Digital

Selain kepatuhan terhadap regulasi nasional, perusahaan yang ingin mengekspansi pasar ke luar negeri, harus memahami standar yang berlaku di negara tujuan. 

“Jika perusahaan ingin memperluas pasar, penting untuk memahami standar yang berlaku di negara tujuan. Keuntungannya, produk kita lebih mudah diterima,” pungkas Karlina.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Stasiun Bekasi sebagai Stasiun Integrasi dan Alternatif Menuju Berbagai Kota Tujuan di Jakarta

Uncategorized

Port Academy Luncurkan Pelatihan Customs

Uncategorized

Pinco игорный дом оформление получите и распишитесь должностном веб сайте, зеркало, игровые автоматы Пинко, ставки нате спорт

Uncategorized

SMP Negeri 5 Makassar Rayakan Natal dan Tahun Baru 2025 dengan Semangat Toleransi

Uncategorized

Portable EV Charger untuk Kemudahan Pengisian Daya Kendaraan Listrik

Uncategorized

Jumat Curhat Rutin Kapolda Sulsel Sasar Komunitas Pasar Minasa Maupa

Uncategorized

Data NFP Picu Lonjakan Harga Emas, Ini Prediksi Analis Dupoin Hari Ini

Uncategorized

MiiTel Community: Pulsa Jadi Kendala Pelanggan Hubungi Layanan Bisnis